Cirebon, SERGAP TARGET- Kuwu Cikeusal, Dedi Karsono, menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap bencana longsor di Gunung Kud
a, wilayah Dukupuntang, Cirebon. Beliau mendatangi langsung lokasi bencana untuk memantau situasi dan memberikan dukungan kepada warga yang terdampak. Langkah ini menunjukkan komitmen Kuwu Dedi Karsono dalam menangani bencana dan membantu masyarakatnya dalam situasi darurat.
[30/5 2025].
Suasana mencekam menyelimuti lereng Gunung Kuda Bobos di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, setelah terjadi longsor dahsyat yang menelan korban jiwa dan menyebabkan belasan orang diduga masih tertimbun material tanah dan batu. Tragedi ini terjadi pada Jumat siang (30/5/2025), mengguncang kawasan yang selama ini dikenal sebagai area tambang batu kapur aktif.
Kuwu Dedi Karsono dengan kepeduliannya yang tinggi mendatangi langsung di lokasi di gunung kuda gunung yang selama bertahun-tahun "ditaklukkan" oleh alat-alat berat demi menambang kekayaan alamnya, akhirnya menunjukkan kemurkaannya.
Dalam rekaman video berdurasi 29 detik yang viral di media sosial, terlihat jelas betapa cepatnya tanah dan batu menggelinding turun, menimbun apapun yang berada di bawahnya termasuk pekerja tambang, kendaraan berat, dan mobil-mobil operasional.
Kuwu Dedi Karsono dari Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, menunjukkan kepedulian yang tinggi dengan mendatangi lokasi bencana longsor di Gunung Kuda, Dukupuntang. Beliau didampingi oleh perangkat desa yang setia, menunjukkan kerja sama dan kesolidan tim dalam menangani situasi darurat dan memberikan support kepada keluarga korban dan do,a terbaik.
Petugas dari Basarnas (Badan SAR Nasional) segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Syarief, salah satu anggota Basarnas yang terjun langsung ke lokasi bencana, mengonfirmasi bahwa hingga Jumat sore, tim telah menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia pungkasnya.
"Empat orang ditemukan tewas di dalam sebuah mobil yang tertimbun material longsor. Dua lainnya ditemukan di luar kendaraan, mengalami luka berat," ujar Syarief pada awak media.
Proses evakuasi pun berlangsung sangat sulit. Lumpur tebal bercampur pecahan batu kapur menutup akses menuju titik-titik yang diduga menjadi lokasi terperangkapnya korban. Syarief menambahkan, berdasarkan jumlah kendaraan yang tertimbun termasuk beberapa ekskavator jumlah korban yang masih tertimbun bisa lebih dari sepuluh orang.
"Kami menduga masih banyak korban yang belum ditemukan. Dari jumlah mobil dan alat berat yang tertimbun saja, bisa diperkirakan lebih dari sepuluh orang masih di dalam sana," jelasnya.
Di tengah upaya pencarian yang berlangsung hingga malam, suara tangis keluarga korban terdengar bersahut-sahutan. Beberapa di antaranya terus memanggil nama kerabat mereka yang hilang, berharap ada keajaiban. Doa bersama digelar oleh warga sekitar dan relawan kemanusiaan, sambil memegang foto-foto anggota keluarga yang belum ditemukan.
Dari pantauan di lokasi, puluhan personel gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan masih terus menyisir area longsoran, menggunakan ekskavator untuk menyingkirkan batu dan tanah. Namun, kondisi geografis dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri.
Pesan Kuwu Dedi Karsono pada keluarga korban yang tabah yang sabar ini mungkin cobaan bagi keluarga korban yang berat tapi insyaallah kuat dan korban yang belum diketemukan semoga ada keajaiban. ((H. Babil))
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun