Berita Terkini

Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah 16 RT Dan 7 RW Sei Kuning Kecamatan Rambah Samo Resmi Dilantik Kades Abdul Halik

WWW.SERGAPTARGET.COM ROHUL Rambah Samo-Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah 16 RT Dan 7 RW Sei Kuning Kecamatan Rambah Samo Resmi Dilantik Per...

Postingan Populer

Kamis, 15 Mei 2025

PONPES AL MUTTAQIN GANDENG DENSUS 88 DAN PEMDA CIREBON DEKLARASIKAN PENOLAKAN PAHAM RADIKALISME DAN TERORISME





CIREBON, Jawa Barat – Dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan dan menangkal paham radikal, Pondok Pesantren Al Muttaqin Kondangsari, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, menggandeng Densus 88 Anti Teror Polri dan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon menggelar Sosialisasi Kebangsaan bertema "Harmoni Islam dan Kebangsaan dalam Bingkai Persatuan", Kamis (15/5/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh para pengasuh dari tiga pondok pesantren di Cirebon, yaitu Ponpes Al Muttaqin, Ponpes As Sobirin, dan Ponpes Nurul Hadid, serta puluhan santri dengan total peserta mencapai 150 orang.

Kanit Subdit Kontra Radikal Densus 88 AT Polri, Kompol Ridjoko Suseno, SH, MH, menyampaikan bahwa pesantren memiliki peran strategis sebagai benteng ideologi dalam menjaga keutuhan NKRI. Hal ini dikuatkan oleh sambutan Kepala Kesbangpol Kabupaten Cirebon, Hj. Ita Rohpitasari, M.Si, yang menegaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dalam mencapai keadilan dan kemakmuran bangsa.

Menambah kekuatan narasi pencegahan terorisme, Densus 88 menghadirkan Iwan Setiawan, penyintas tragedi Bom Kedubes Australia 2004 di Jakarta. Dalam kesaksiannya, ia mengingatkan bahwa terorisme meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi korban, namun juga bagi masyarakat secara luas.

Dalam sesi edukasi, Ipda Ahmadal Mustaqim, SH dari Densus 88 menjelaskan sejarah terorisme di Indonesia, perkembangan paham radikal, dan pentingnya deteksi dini. Ia menekankan bahwa para kiai, ustadz, dan santri harus menjadi agen pencegahan di tengah masyarakat.

Perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, H. Ahmad Kholik, menegaskan pentingnya pemantapan ideologi Pancasila bagi para pendidik di lingkungan pesantren. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang damai dan berkeadilan.

Tak kalah menarik, Ustadz Yusuf Suty, mantan anggota Jamaah Islamiyah, turut berbagi pengalaman dan mengajak seluruh peserta untuk menerima perbedaan sebagai keniscayaan serta dasar dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Acara ini ditutup dengan pembacaan deklarasi bersama oleh tiga pondok pesantren yang berbunyi:

"Kami Pondok Pesantren Al Muttaqin, Pondok Pesantren As Sobirin dan Pondok Pesantren Nurul Hadid yang Berideologi Pancasila, Menolak Keras Masuknya Paham Intoleran, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme. NKRI Harga Mati!"

Penutupan dilakukan oleh Ustadz Yusuf Sutisna, Pembina Ponpes Al Muttaqin, yang menyampaikan komitmen pesantren dalam mendidik santri yang religius sekaligus nasionalis. Ia juga mengapresiasi perhatian Densus 88 dan Pemkab Cirebon dalam memperkuat semangat kebangsaan di kalangan pesantren.

Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan pemahaman bahaya radikalisme serta memperkuat peran pesantren sebagai garda terdepan penjaga persatuan bangsa. ((BABIL


))

0 comments:

Posting Komentar

Harus bersifat membangun