Pada Sab, 10 Mei 2025 06.56, Edi Babil <edibabil06@gmail.com> menulis:
CIREBON – Polresta Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan diri dengan generasi muda melalui program Police Goes To School. Kali ini, program tersebut menyasar para santri dan santriwati dari dua pondok pesantren ternama di Kabupaten Cirebon, yaitu Ponpes Gedongan dan Ponpes Al Khiyaroh Buntet, Jumat (9/5/2025).Kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini bertujuan untuk memberikan pembinaan, penyuluhan, serta motivasi agar para santri siap menjadi generasi penerus yang tidak hanya religius tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan, baik saat ini maupun di masa depan.Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., hadir langsung memberikan pembekalan kepada para santri. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran santri dalam menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks."Saya datang jauh-jauh ke sini karena saya yakin para santri adalah fondasi masa depan bangsa. Saya ingin menyampaikan bahwa tantangan ke depan sangat berat. Kita tidak hanya menghadapi tantangan lokal, tapi juga regional dan global," ujar Kombes Sumarni.Ia menjelaskan bahwa secara global, dunia sedang berada dalam kondisi yang tidak menentu, perang di berbagai belahan dunia, krisis pangan, perubahan iklim, serta ketidakpastian ekonomi global. Semua ini berdampak langsung pada Indonesia, terutama pada ketersediaan pangan dan stabilitas harga komoditas."Anak-anakku, kita harus siap. Kalian hidup di masa bonus demografi, di mana jumlah usia produktif sangat tinggi. Ini bisa menjadi kekuatan luar biasa jika dimanfaatkan dengan benar. Tapi jika tidak disiapkan, justru menjadi beban yang berat," jelasnya.Kombes Sumarni juga mengingatkan santri tentang dampak negatif dari kemajuan teknologi. Di balik kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan teknologi informasi, tersembunyi bahaya seperti penyebaran konten pornografi, radikalisme digital, hoaks, hingga kejahatan siber."Zaman ini adalah zaman keterbukaan. Konten positif maupun negatif bisa viral dalam hitungan detik. Santri harus punya filter yang kuat. Manfaatkan teknologi untuk belajar, berdakwah, dan berinovasi. Jangan jadi korban dari kemajuan itu sendiri," tegasnya.Kapolresta juga menyinggung meningkatnya ancaman kejahatan transnasional seperti narkotika, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan penyelundupan lintas negara. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan keteguhan iman dalam menolak godaan narkoba, miras, dan obat-obatan terlarang."Jangan dekati narkoba. Sekali kalian mencoba, masa depan bisa hancur seketika. Negara kita juga sedang darurat narkoba. Kita butuh generasi yang bersih dan kuat secara moral," katanya.Di tingkat nasional dan lokal, Kombes Sumarni juga membahas persoalan sumber daya alam (SDA) yang belum dikelola secara optimal dan cenderung dieksploitasi. Ia mendorong para santri agar kelak mampu berkontribusi dalam pengelolaan SDA secara adil dan berkelanjutan.Selain itu, ia menegaskan bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas. Korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai moral bangsa."Santri harus menjadi pelopor kejujuran dan integritas. Jika kelak kalian memimpin, jadilah pemimpin yang amanah, yang takut kepada Tuhan dan mencintai rakyat," pesannya.Dalam sesi motivasi, Kapolresta menyampaikan harapan besarnya kepada para santri. Ia ingin agar waktu di pesantren digunakan sebaik-baiknya untuk belajar, mengasah keterampilan, dan berkreasi secara positif. Santri diharapkan menjadi pionir perubahan yang membawa nilai-nilai keislaman ke tengah masyarakat."Kalian adalah harapan bangsa. Gunakan waktu di pesantren untuk hal-hal produktif dan inovatif. Jangan hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman, tetapi jadilah pelaku yang membawa kebaikan dan kemajuan," ungkapnya.Dalam kesempatan bertemu dengan para santri, Sumarni juga memberikan pelatihan ekonomi kreatif Barista Coffee atau pelatihan meramu minuman kopi. Sumarni berharap para Santri juga bisa mencoba lebih kreatif dalam mempersiapkan kemandirian ekonomi pribadi masing masing dan memberika. Penekanan kepada Santriwati untuk menjadi perempuan yang mandiri dan mampu menjaga kehormatan diri. Para santri santriwati sangat antusiasencoba menyajikan secangkir kopi yang nikmat. Hasilnya sangat menggembirakan karena santri mampu membuat minuman kopi yang tidak kalah dengan minuman kopi brand ternama.Kegiatan Police Goes To School ini bukan hanya berlangsung di dua pondok pesantren tersebut, tetapi juga dilaksanakan serentak oleh 27 Polsek jajaran Polresta Cirebon sebagai bentuk komitmen Polri dalam melakukan pendekatan persuasif kepada generasi muda, khususnya di lingkungan pendidikan keagamaan."Semoga apa yang kami sampaikan hari ini bisa menjadi bekal dan inspirasi bagi para santri untuk menatap masa depan dengan penuh semangat, tanggung jawab, dan akhlak yang mulia," pungkas Kombes Sumarni. ((BABIL))
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun