Indramayu, Sergaptarget.com – Ribuan warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, merayakan tradisi tahunan "Larung" atau Maron, pada Minggu, 15 Juni 2025. Acara yang dipenuhi nuansa budaya lokal ini, melibatkan para nelayan yang melepaskan kepala kerbau beserta miniature kapal ke tengah laut sebagai simbol penghormatan kepada laut dan permohonan berkah.
Menurut Rasdianto, Ketua Koperasi Pelabuhan Laut (KPL) Misaya Mina Eretan Wetan, acara ini adalah bagian dari tradisi Nadran, sebuah pesta laut yang diadakan setiap dua tahun sekali. "Kenapa kepala kerbau? Kerbau dianggap sebagai simbol kekuatan, seperti halnya nelayan yang harus tahan terhadap hujan, badai, dan segala tantangan di tengah laut," ujar Rasdianto saat diwawancarai media.
Ritual Nadran ini, menurutnya, merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh generasi nelayan setempat. Selain sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki, acara ini juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan di antara para nelayan. Kegiatan tersebut diisi dengan seni budaya lokal, doa, dan acara keagamaan yang turut mewarnai semangat kebersamaan.
Setelah kepala kerbau tersebut dilarung ke laut, proses ini dilakukan dengan cara menenggelamkan kepala kerbau di kedalaman laut sekitar 30 hingga 60 meter. "Ini adalah simbol bahwa meskipun kita tidak menanam ikan di laut, namun hasil laut tetap berlimpah untuk mendukung perekonomian kita," jelas Rasdianto.
Kepala Desa Eretan Wetan, H. Edi, menambahkan bahwa pesta laut Nadran ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas segala berkah yang diberikan oleh Allah SWT kepada para nelayan. "Kegiatan ini bukan hanya untuk merayakan hasil tangkapan laut, tetapi juga sebagai ungkapan syukur kita atas segala nikmat yang diberikan," ujar Edi.
Di penghujung acara, sebagai wujud spiritualitas, para nelayan akan berkumpul untuk mengikuti kegiatan "Nelayan Bersholawat," sebuah acara keagamaan yang akan diadakan di KPL Misaya Mina Eretan Kulon.
Selain itu, Kepala Desa Eretan Wetan berharap agar para nelayan yang berdagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dapat lebih solid dan bekerja sama. "Mari kita saling mendukung untuk kemajuan daerah, agar pasar di TPI Misaya Mina Eretan Wetan tetap berkembang dan memberikan manfaat bagi semua," harapnya.
Pesta Laut Nadran ini tak hanya menjadi sebuah tradisi, tetapi juga menjadi bukti kuatnya ikatan komunitas nelayan dengan alam, budaya, dan agama. Semoga acara ini terus berlangsung sebagai warisan yang penuh makna bagi generasi mendatang. ( Asep Yana.S )
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun