Indramayu, sergaptarget.com– Sabtu pagi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, suasana berbeda terasa di hamparan lahan lima hektare milik PT. Bumi Wiralodra Indramayu (Perseroda). Lahan ini menjadi "kelas terbuka" bagi para petani, ketika Bupati Indramayu Lucky Hakim turun langsung meninjau demplot pertanian percontohan.
Demplot ini tidak sekadar percobaan. Ia menjadi laboratorium lapangan tempat petani, khususnya generasi muda, belajar bagaimana mengelola lahan secara efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
"Pemda melatih petani-petani muda untuk mengetahui tata cara menanam dengan efektif. Silakan praktikkan ilmu yang sudah diberikan, jangan berhenti di teori," pesan Lucky Hakim di hadapan para petani, Sabtu (27/9/2025).
Program ini lahir sebagai strategi untuk menekan biaya produksi pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana hingga modern, termasuk efisiensi pemakaian pupuk, produktivitas lahan diharapkan naik 10–20 persen.
Kurangi Pupuk Kimia, Maksimalkan Pupuk Organik
Salah satu fokus utama Bupati Lucky adalah mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia hingga 35 persen, digantikan dengan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini tak hanya menjaga kesuburan tanah jangka panjang, tetapi juga membuka peluang pertanian berkelanjutan di Indramayu.
Dukungan dari Koperasi Tani
Gagasan tersebut mendapat dukungan dari Ketua Koperasi Sri Unggul Sejahtera, Taryono. Ia melihat peluang besar bagi petani untuk memanfaatkan teknologi baru.
"Dengan dukungan Pemda, kelompok tani bisa segera mengadopsi teknologi, termasuk penggunaan drone untuk penyemprotan hama secara serentak,"* ujarnya penuh optimisme.
Pertanian Jadi Masa Depan Anak Muda
Kehadiran Bupati di tengah sawah bukan hanya simbolis. Itu adalah dorongan nyata bahwa pertanian bisa menjadi masa depan anak muda Indramayu. Lebih dari sekadar hasil panen, program ini menegaskan bahwa pertanian Indramayu harus berjalan dengan tiga prinsip: efisien, modern, dan berkelanjutan
Jika program ini berhasil, Indramayu tidak hanya akan dikenal sebagai lumbung padi, tetapi juga sebagai daerah pelopor pertanian modern yang bersahabat dengan lingkungan.
(Asep Yana Supriadi)
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun