Berita Terkini

Bupati Lucky Hakim Lantik dan Ambil Sumpah 60 Pejabat di Lingkungan Pemkab Indramayu

  Indramayu,  Sergaptarget Bupati Indramayu Lucky Hakim melantik dan mengambil sumpah  Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administratif, serta ...

Postingan Populer

Jumat, 05 September 2025

GRI Suarakan Perubahan! Desak Pemkab Indramayu Berbenah Lewat 10 Tuntutan Rakyat



INDRAMAYU – Sergaltarget.com
Suara perubahan mulai menggema dari tanah mangga. Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) resmi mendeklarasikan petisi dengan 10 tuntutan tajam yang ditujukan langsung kepada pemerintah Kabupaten Indramayu. Dari isu korupsi hingga kondisi masjid yang memprihatinkan, GRI menegaskan bahwa masyarakat tak lagi bisa tinggal diam.

Dalam rapat konsolidasi yang berlangsung hangat, GRI menuntut Bupati dan Wakil Bupati Indramayu untuk segera mundur dari jabatannya. Tuduhan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta jual beli jabatan menjadi sorotan utama. GRI menyebut, akar masalah pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indramayu berawal dari lemahnya kepemimpinan dan pengawasan.

Tak hanya soal tata kelola pemerintahan, GRI juga mengangkat isu-isu yang sangat dekat dengan rakyat. Salah satunya adalah kondisi Masjid Islamic Center Indramayu yang dinilai sudah sangat membahayakan. Bangunan yang seharusnya menjadi pusat spiritual warga justru kini terkesan terbengkalai.

"Segera renovasi Masjid Islamic Center! Ini bukan sekadar tempat ibadah, tapi simbol kebanggaan masyarakat Indramayu. Jangan tunggu sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan!" tegas Ketua GRI, Muhamad Sholihin, S.Sos.I, dalam orasinya.

GRI juga menuntut penurunan beban pajak rakyat, peningkatan infrastruktur, hingga keterbukaan informasi publik. Mereka menilai, sudah saatnya pemerintah daerah membuka mata dan telinga terhadap jeritan masyarakat.

Deklarasi ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk perlawanan sipil yang damai. Petisi tersebut akan diedarkan secara luas, baik secara daring maupun luring, untuk menggalang dukungan lebih luas dari masyarakat Indramayu.

"Perubahan tak akan datang jika kita hanya mengeluh di dalam hati. Lewat petisi ini, kami ingin rakyat bersatu, menyuarakan harapan dan tuntutan dengan lantang dan bermartabat," tambah Sholihin.

Dengan semangat kolektif dan keberanian menyuarakan kebenaran, GRI berharap pemerintah segera merespons tuntutan tersebut sebelum krisis kepercayaan makin meluas.

(Asep Yana Supriadi)