INDRAMAYU, Sergaptarget.com– Petani Indramayu kembali menorehkan prestasi. Melalui kreativitas dan kegigihan, mereka berhasil mengembangkan agens hayati—mikroorganisme alami yang mampu mengendalikan hama tanpa merusak lingkungan. Inovasi ini bahkan mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Pertanian RI.
Rabu (3/9/2025), Direktur Pelindungan Tanaman Pangan Kementan RI, Ardi Praptono, S.P., M.Agr., berkunjung ke Kelompok Tani Sri Trusmi Satu, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder. Kehadiran Ardi disambut hangat oleh camat, jajaran UPTD KPP, BPP, POPT, serta puluhan petani yang antusias memamerkan hasil kerja mereka.
Dalam forum tersebut, kelompok tani memaparkan proses produksi agens hayati, mulai dari pembiakan hingga pemanfaatannya di lahan padi. Hasilnya terbukti efektif: tanaman tetap subur, hasil panen meningkat, dan lingkungan tetap terjaga.
Ardi mengaku kagum dengan terobosan para petani.
"Langkah ini sejalan dengan visi pertanian berkelanjutan. Petani Sri Trusmi Satu sudah membuktikan bahwa produktivitas pangan bisa meningkat tanpa harus mengorbankan alam," ujarnya.
Tak hanya memberi apresiasi, Ardi juga mendorong agar pengembangan agens hayati diperluas, baik skala produksi maupun pemasaran. Bahkan, Kementan siap membantu dalam hal repacking beras organik agar tampil lebih menarik dan mudah menembus pasar.
"Kami ingin hasil kerja keras petani ini bisa sampai ke konsumen dengan kualitas terbaik," tambahnya.
Bagi petani, kunjungan ini menjadi suntikan semangat baru. Mereka tak hanya dikenal sebagai penghasil beras, tetapi juga sebagai pelopor pertanian hijau yang mengedepankan keseimbangan alam.
Dengan dukungan pemerintah, Indramayu diharapkan bisa menjadi contoh daerah yang sukses memadukan ketahanan pangan dengan kelestarian lingkungan—dua hal yang selama ini dianggap sulit berjalan beriringan.
(Asep Yana Supriadi)
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun