Miskad Kepala Desa Bangodua, Kecamatan Klangenan, Cirebon, menunjukkan semangat dalam kegiatan haul Buyut Bilal dengan menggelar pesta kembang api yang spektakuler.

Cirebon, SERGAP TARGET - Minggu (14/09/2025) Malam – Warga Desa Bangodua, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, menggelar Khaul Buyut Bilal dengan penuh khidmat sekaligus meriah. Acara yang dipusatkan di Blok Duku ini menjadi ajang silaturahmi dan pelestarian budaya bagi masyarakat setempat.

Miskad Kepala Desa Bangodua, Kecamatan Klangenan, Cirebon, menunjukkan semangat dalam kegiatan haul Buyut Bilal dengan menggelar pesta kembang api yang spektakuler. Acara ini dihadiri oleh muspika yang menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan semangat warga Desa Bangodua.

Pesta kembang api ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ngunjung Buyut Bilal yang berlangsung  kembang api diluncurkan ke udara, menciptakan pemandangan yang memukau dan membangkitkan semangat masyarakat setempat.

Kegiatan haul Buyut Bilal ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal 

Rangkaian kegiatan berlangsung sejak Sabtu (13/09/2025), diawali hiburan musik Dian Anik siang hingga malam hari. Puncak perayaan pada Minggu (14/09/2025) dimeriahkan pesta kembang api pukul 21.30 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan sandiwara Wira Mandala yang menghadirkan kisah drama khas Cirebon dan berhasil menarik ratusan penonton dari berbagai wilayah sekitar.

Kuwu (Kepala Desa) Bangodua, Miskad, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya tradisi tahunan tersebut. "Alhamdulillah, Khaul Buyut Bilal tahun ini berjalan lancar. Semoga membawa keberkahan dan mempererat kebersamaan warga," ujarnya.

Selain hiburan, rangkaian kegiatan juga meliputi doa bersama dan tahlil sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Buyut Bilal, sosok yang dikenal sebagai penyebar Islam di wilayah Bangodua.

Warga berharap tradisi Khaul Buyut Bilal terus dilestarikan sebagai warisan budaya sekaligus wujud penghormatan kepada leluhur yang telah berjasa bagi masyarakat sekitar.((Babil))