INDRAMAYU, Sergaptarget.com– Momen peringatan Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu yang seharusnya penuh suka cita, justru diwarnai kesedihan bagi ribuan warga di pesisir utara. Banjir rob menerjang wilayah Kecamatan Kandanghaur, Selasa (7/10/2025) pagi, merendam ribuan rumah dan melumpuhkan aktivitas warga.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu mencatat, sedikitnya 1.215 rumah dan 7.786 jiwa terdampak akibat air pasang laut yang meluap ke daratan. Tiga desa terdampak paling parah adalah Eretan Wetan, Eretan Kulon, dan Kertawinangun, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 1 meter.
Air Laut Menyusup di Tengah Perayaan
Sekitar pukul 08.30 WIB, air laut tiba-tiba naik dan menerobos tanggul, menggenangi pemukiman warga. Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka karena air datang cepat bersamaan dengan gelombang pasang,
"Air mulai naik sejak pagi. Rumah-rumah langsung terendam, terutama yang dekat pesisir. Kami bersama aparat sudah siaga mengevakuasi warga yang rumahnya terendam parah," ujar Wamimuddin, petugas Tagana BPBD Indramayu di lokasi kejadian.
Meski tak ada laporan korban jiwa, banjir rob kali ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh total. Jalan-jalan desa berubah menjadi sungai kecil, anak-anak tidak bisa bersekolah, dan pedagang memilih menutup warung karena air terus meninggi.
Ribuan Jiwa di Tengah Genangan
Berikut data warga terdampak di tiga desa pesisir Kandanghaur:
Desa Eretan Wetan: 1.123 rumah, 1.232 KK, 4.197 jiwa
Desa Eretan Kulon: 920 rumah, 1.098 KK, 3.002 jiwa
Desa Kertawinangun: 172 rumah, 194 KK, 586 jiwa
Total keseluruhan mencapai 7.786 jiwa yang kini harus bertahan di tengah genangan air asin. Sejumlah warga telah dievakuasi ke posko pengungsian sementara yang disiapkan BPBD bersama aparat setempat.
Simbol Keteguhan Warga Pesisir
Ironisnya, bencana ini datang tepat pada Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-498, ketika seluruh daerah sedang bersiap merayakan puncak peringatan dengan pawai dan festival budaya. Namun bagi warga pesisir Kandanghaur, perayaan kali ini berubah menjadi ujian kesabaran dan keteguhan.
"Meski air naik, kami tetap bersyukur tidak ada korban. Semoga pemerintah segera membantu memperbaiki tanggul yang jebol agar tidak terulang," ungkap Ahmad, warga Eretan Wetan, sambil memindahkan barang ke tempat lebih tinggi.
Pemkab Diminta Tanggap Cepat
Hingga sore hari, petugas BPBD dan aparat kepolisian masih bersiaga di lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan logistik dan memantau kondisi air pasang. Pemerintah Kabupaten Indramayu diharapkan segera mengambil langkah antisipasi jangka panjang, mengingat banjir rob di wilayah pesisir utara kini makin sering terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem dan penurunan muka tanah.
Semangat Tak Surut Di tengah genangan air dan perayaan hari jadi yang bertepatan dengan bencana, satu hal tetap terasa kuat — semangat warga Indramayu untuk bangkit dan bertahan. Mereka percaya, seperti ombak yang datang dan pergi, cobaan ini akan surut, meninggalkan tekad yang lebih kuat untuk menjaga bumi Wiralodra tercinta.
(Asep Yana Supriadi)
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun