Fokusdialog / Tim Multimedia Terminal Tipe A Kertawinangun yang selama ini dikenal sepi, kini mulai menunjukkan geliat baru. Pada Selasa (29/7/2025) pukul 16.00 WIB, Pengurus Cabang (Pengcab) Tarung Derajat AA Boxer Kabupaten Kuningan secara resmi membuka Satuan Latihan (SATLAT) Usia Kolot (ULOT) di Sekretariat Pengcab yang berlokasi di area terminal. Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol bangkitnya peran Tarung Derajat sebagai pembangun ruang publik yang aktif.
Pembukaan SATLAT ULOT dilakukan dengan latihan bersama yang melibatkan para anggota usia senior, namun tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Suasana latihan yang berlangsung penuh semangat dan kebersamaan menjadi pemandangan inspiratif di tengah terminal. Warga sekitar pun menyambut baik kegiatan ini karena membawa atmosfer baru yang lebih hidup.
Ketua Umum Pengcab Tarung Derajat AA Boxer Kuningan, Agus, SH., MH., mengatakan bahwa pembentukan SATLAT ULOT bukan hanya untuk olahraga, melainkan juga sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan kawasan terminal. "Kami tidak ingin terminal ini mati suri. Tarung Derajat hadir bukan hanya untuk bertarung, tapi untuk membangun kehidupan," ucap Agus.
Agus juga menjelaskan bahwa seluruh kegiatan Tarung Derajat, termasuk pembentukan dan operasional SATLAT ULOT, berjalan secara mandiri tanpa menggunakan dana dari pemerintah. Hal ini menjadi bentuk kemandirian komunitas bela diri yang tidak bergantung pada anggaran negara maupun birokrasi.
"Semua kegiatan ini kami biayai sendiri. Tidak ada APBD, tidak ada kontribusi dari birokrasi," tegasnya.
Kemandirian tersebut menurutnya sejalan dengan filosofi Tarung Derajat, yakni membentuk manusia yang tangguh, kuat berdiri di atas kaki sendiri, dan mampu memberi manfaat bagi lingkungannya. Agus juga menyebut bahwa semangat gotong royong di antara para anggota dan simpatisan menjadi modal utama dalam menyukseskan setiap program latihan.
Lebih jauh, Agus berharap bahwa pola mandiri ini bisa menjadi contoh bagi komunitas lain. Tanpa menunggu bantuan pemerintah, masyarakat bisa memulai gerakan positif dan membangun lingkungan secara bersama-sama.
"Kami ingin tunjukkan bahwa semangat dan kebersamaan lebih berharga dari sekadar dana bantuan," ujarnya.
Dalam sambutannya, Agus menyampaikan ucapan selamat datang kepada para anggota ULOT yang kini resmi tergabung dalam SATLAT. Ia menyebut, usia bukanlah penghalang untuk tetap melatih fisik dan mental.
"Kami ucapkan selamat datang kepada para ULOT, para senior yang luar biasa. Di Tarung Derajat, semangat lebih utama dari usia," ungkap Agus dengan bangga.
Para anggota ULOT datang dari berbagai latar belakang mantan atlet, pekerja, pengusaha, bahkan pensiunan. Namun mereka memiliki kesamaan semangat untuk terus bergerak dan berlatih. Latihan bersama ini menjadi wadah yang tak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan solidaritas antar anggota.
Dengan semangat tersebut, Agus berharap para ULOT bisa menjadi teladan positif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
"Mereka adalah bukti hidup bahwa semangat tidak mengenal usia. Semoga keberadaan mereka bisa menulari semangat juang di kalangan anak-anak muda," tambahnya.
Kehadiran para ULOT ternyata juga menyimpan pesan penting untuk kalangan muda yang saat ini tergabung dalam Tarung Derajat. Agus secara terbuka menantang generasi muda agar tidak kalah semangat dari para senior.
"Kita prihatin, kadang yang muda justru pasif, padahal yang usia di atas 40 masih semangat berlatih. Ini harus jadi cambuk," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa Tarung Derajat bukan sekadar olahraga, tetapi wadah untuk membentuk karakter fisik, mental, dan moral. Dalam latihan, setiap gerakan adalah bagian dari proses mendidik diri agar menjadi manusia kuat dan bermanfaat. Karena itu, generasi muda harus lebih aktif dan disiplin, bukan hanya hadir saat ujian kenaikan tingkat.
Agus menegaskan bahwa tantangan generasi muda ke depan semakin berat, dan Tarung Derajat bisa menjadi bekal penting jika dijalani dengan serius.
"Kita butuh pemuda yang berani, jujur, kuat, dan punya loyalitas. Kalau kalian yang muda kalah dari para ULOT, lalu bagaimana mau memimpin masa depan?" tandasnya.
Lebih dari sekadar latihan bela diri, kegiatan SATLAT ULOT ini juga membawa dampak langsung bagi kawasan Terminal Tipe A Kertawinangun. Terminal yang selama ini terlihat mati perlahan mulai hidup kembali. Kegiatan Tarung Derajat membuka interaksi sosial, memberi rasa aman, dan menumbuhkan harapan bahwa terminal bisa menjadi ruang publik yang bermanfaat.
Agus menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi pemicu lahirnya komunitas-komunitas lain yang menghidupkan lingkungan. Menurutnya, terminal adalah aset penting yang tidak boleh dibiarkan kosong dan tak terawat.
"Kalau masyarakat ikut memakainya, menghidupinya, maka terminal akan jadi pusat peradaban, bukan sekadar tempat parkir kendaraan," jelasnya.
Pengcab Tarung Derajat Kuningan pun berkomitmen untuk terus konsisten menggelar latihan rutin dan terbuka untuk siapa saja. Baik anak-anak muda, orang tua, maupun masyarakat umum yang ingin berlatih atau sekadar menyaksikan bisa datang dan ikut merasakan atmosfer semangat di terminal.
"Mari hidupkan tempat ini, dan mari hidupkan semangat dalam diri kita masing-masing," pungkas Agus.
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun